Langsung ke konten utama

KOROSI KIMIA

KOROSI

       Korosi adalah kerusakan sifat logam oleh karena proses elektrokimia, yang biasanya berjalan lambat. Contoh yang paling umum adalah pada logam besi dengan terbentuknya karat oksidanya. Korosi logam melibatkan proses anoda yaitu oksidasi logam menjadi ionnya dengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katoda  yang mengkonsumsi elektron tersebut dengan laju yang sama.

Di bawah ini merupakan proses elektrokimia perkaratan besi:

1. Besi dioksidasi oleh H2O atau ion hidrogen
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e- (oksidasi)
2H+ (aq) → 2H(aq) (reduksi)

2. Atom-atom H bergabung menghasilkan H2
2H(aq) → H2(g)

3. Atom-atom H bergabung dengan oksigen
2H(aq) + ½ O2(aq) → H2O(l)

4. Jika konsentrasi H+ cukup tinggi (pH rendah), maka reaksi
Fe + 2H+ (aq) → 2H(aq) + Fe2+ (aq)
2H(aq) → H2(g)

5. Ion Fe2+ bereaksi dengan oksigen dan membentuk karat (coklat kemerah-merahan) dan menghasilkan ion H+ yang selanjutnya direduksi menjadi H2-
4Fe2+ (aq) + O2(aq) + 4H2O(l) + 2 x H2O(l) → 2Fe2O3 x H2O(s) + 8H+

Reaksi totalnya menjadi
4Fe(s) + 3O2(aq) + 2 x H2O(l) → 2Fe2O3 x H2O(s)

           Korosi sering dijumpai pada bangunan atau peralatan yang menggunakan komponen logam seperti seng, tembaga, baja dan sebagainya. Dampak dari peristiwa korosi sangat merugikan. Contohnya adalah keroposnya jembatan, bodi mobil atau berbagai konstruksi dan peralatan dari besi.

Faktor-faktor penyebab korosi:

  1. Konsentrasi H2O dan O2: Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat.
  2. pH: Pada suasana yang lebih asam (pH < 7) reaksi korosi besi akan lebih cepat.
  3. Keberadaan elektrolit: Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat terjadinya korosi.
  4. Suhu: Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi.
  5. Galvanic coupling: Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi (anoda) ke logam kurang reaktif (katoda). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif.

Cara Mencegah Korosi:
  1. Menggunakan lapisan pelindung:
           lapisan pelindung yang dapat digunakan adalah lapisan cat, lapisan oli, lapisan plastik, dan pelapisan logam lain, seperti Sn, Zn, dan Cr. Pada pelapisan cat dan pelapisan plastik, bila cat tergores/terkelupas atau plastik terkelupas, korosi akan mulai terjadi bagian yang terpapar dengan udara tersebut. Pada pelapisan dengan oli, perlu dilakukan pengolesan secara berkala.

           Pada pelapisan timah (tin plating), timah lebih tahan korosi (kurang reaktif) dibanding besi, di mana potensial reduksi besi lebih negatif (E° Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,14 V). Namun, sebagaimana efek galvanic coupling, apabila lapisan timah tergores, maka timah justru akan mempercepat korosi pada besi. Pelapisan timah umumnya dilakukan pada kaleng-kaleng kemasan.

           Pada pelapisan zink (galvanisasi) dan kromium (chrome plating), zink lebih reaktif dibanding besi (E° Fe = −0,44 V; E° Sn = −0,76 V) sama dengan kromium lebih reaktif dibanding besi (E° Fe = −0,44 V; E° Cr = −0,74 V). Berbeda dengan timah, bila lapisannnya tidak utuh, zink dan kromium masih dapat melindungi besi dari korosi. Hal ini terjadi sebagaimana terbentuknya sel elektrokimia dengan zink atau kromium sebagai anoda yang teroksidasi dan besi sebagai katode. Mekanisme perlindungan ini disebut perlindungan katoda.


2. Menyuplai listrik dari luar:

           Tangki besi bawah tanah juga dapat dilindungi dengan menggunakan anoda inert seperti grafit yang dihubungkan dengan sumber listrik. Elektron dari sumber listrik akan mengalir ke anoda, lalu oksidasi yang terjadi di anoda akan melepas elektron yang akan mengalir menuju katoda tangki besi melalui elektrolit tanah.


Sumber:


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PROJECT #2 “DIGITAL IO PADA ESP32”

" LAPORAN PROJECT #2 SISTEM EMBEDDED II2260" “ DIGITAL IO PADA ESP32 ” Muhammad Ichsandro Daniswara Noor – 18219094 ABSTRAK GPIO merupakan pin sinyal digital uncommitted pada  papan sirkuit elektronik yang dapat digunakan sebagai input atau output, atau keduanya, dan dapat dikontrol oleh pengguna di  runtime .   Digital IO  adalah singkatan dari Digital Input and Output. Input Digital memungkinkan mikrokontroler untuk mendeteksi  logic states , dan Output Digital memungkinkan mikrokontroler untuk mengeluarkan  logic states .  Percobaan kali ini adalah membaca input digital dari Push Button untuk mengontrol output digital (LED) pada ESP32 yang diprogram menggunakan Arduino IDE. Kata kunci: ESP32, Arduino IDE, GPIO, Digital IO. I. PENDAHULUAN GPIO General Purpose  Input / Output  (  GPIO  ) merupakan pin sinyal digital uncommitted pada  sirkuit terpad u  atau papan sirkuit elektronik yang dapat digunakan sebagai input a...

LAPORAN PROJECT #8 "WIFI PADA ESP32"

" LAPORAN PROJECT #8 SISTEM EMBEDDED II2260" “WIFI  PADA ESP32 ”      Muhammad Ichsandro Daniswara Noor – 18219094 ABSTRAK WiFi adalah keluarga dari jaringan nirkabel protokol, berdasarkan IEEE 802.11 keluarga standar, yang biasanya digunakan untuk jaringan area lokal perangkat dan Internet akses, yang memungkinkan perangkat terdekat digital untuk bertukar data dengan gelombang radio .  Percobaan kali ini adalah menggunakan Wifi pada ESP32 agar dapat berkomunikasi dan saling mengirim data dengan Web Server. Kata kunci: ESP32, Arduino IDE, Wifi, Web Server. I. PENDAHULUAN WIFI WiFi  adalah keluarga dari jaringan nirkabel protokol, berdasarkan IEEE 802.11 keluarga standar, yang biasanya digunakan untuk jaringan area lokal perangkat dan Internet akses, yang memungkinkan perangkat terdekat digital untuk bertukar data dengan gelombang radio. Ini adalah jaringan komputer yang paling banyak digunakan di dunia, digunakan secara global di jaringan rumah da...

LAPORAN PROJECT #9 "WEB SERVER PADA ESP32"

" LAPORAN PROJECT #9 SISTEM EMBEDDED II2260" “WEB SERVER  PADA ESP32 ” Muhammad Ichsandro Daniswara Noor – 18219094 ABSTRAK Web Server adalah perangkat lunak server, atau perangkat keras yang didedikasikan untuk menjalankan perangkat lunak ini, yang dapat memenuhi permintaan klien di World Wide Web. Percobaan kali ini adalah menggunakan wifi pada ESP32 untuk menginisiasi Web Server agar dapat menampilkan hasil pembacaan sensor bme-280 pada web server. Kata kunci: ESP32, Arduino IDE, Web Server, BME-280. I. PENDAHULUAN Web Server Web Server adalah perangkat lunak server, atau perangkat keras yang didedikasikan untuk menjalankan perangkat lunak ini, yang dapat memenuhi permintaan klien di World Wide Web. Server web dapat, secara umum, berisi satu atau lebih situs web. Server web memproses permintaan jaringan yang masuk melalui HTTP dan beberapa protokol terkait lainnya. Fungsi utama server web adalah untuk menyimpan, memproses, dan mengirimkan halaman web ke klien. Komunika...